Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota yang memiliki destinasi wisata lekat dengan sejarah maupun kebudayaan yang selalu hadir dalam kehidupan dari masa ke masa. bukan hanya dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, tetapi juga sebagai rumah bagi beragam situs bersejarah yang menyimpan cerita masa lalu Nusantara.
Daya tarik wisata sejarah dan budaya di Yogyakarta menjadikannya sebagai destinasi yang tidak lekang oleh waktu. Tak hanya memikat wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara, hal ini dikarenakan kekayaan nilai-nilai tradisi yang terus hidup dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari seni pertunjukan seperti wayang kulit dan tari tradisional, kerajinan tangan seperti batik dan gerabah, hingga arsitektur tradisional dan upacara adat yang tetap dilestarikan dari generasi ke generasi.. Hal ini membuat pemerintah daerah maupun masyarakat setempat terus berupaya menjaga dan memperkenalkan kekayaan ini melalui pengembangan pariwisata berbasis budaya.
Berikut beberapa destinasi wisata yang kaya akan kebudayaan dan sejarah di sekitar GRAMM Hotel by Ambarrukmo:
Kotagede
Kotagede adalah salah satu kawasan bersejarah yang terletak di Yogyakarta, dikenal sebagai pusat awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Berjarak sejauh 4,9 km dari GRAMM Hotel by Ambarrukmo, anda dapat menemukan jejak sejarah dengan jelas melalui berbagai bangunan kuno seperti Masjid Agung Kotagede, makam raja-raja Mataram, serta sisa-sisa tembok benteng dan kanal kota lama. Selain warisan sejarahnya, Kotagede juga terkenal sebagai pusat kerajinan perak. Para pengrajin di sini masih mempertahankan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, menjadikan Kotagede sebagai tujuan wisata budaya sekaligus edukatif.
Atmosfer kampung yang tenang, gang-gang sempit yang dikelilingi rumah-rumah kuno bergaya Jawa dan kolonial, serta aktivitas para pengrajin perak membuat pengunjung merasakan suasana tenang nan menyenangkan yang sulit ditemukan di tempat lain. Bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung kehidupan budaya Jawa, Kotagede adalah salah satu destinasi yang harus dikunjungi.
Klenteng Gondomanan (Fuk Ling Miau)
Klenteng Gondomanan, yang juga dikenal sebagai klenteng Fuk Ling Miau, merupakan salah satu tempat ibadah tertua di Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1846 oleh komunitas Tionghoa di atas tanah hibah dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII, klenteng ini mencerminkan semangat toleransi beragama yang telah lama hidup di kota Yogyakarta. Secara arsitektural, bangunan ini memadukan unsur Tionghoa dan Jawa, terlihat dari ornamen naga yang mengapit bola api di atap serta atap bergaya “sumur langit” khas Jawa. Nama “Fuk Ling Miau” sendiri berarti “kelenteng penuh berkah yang tak terhingga”
Selain sebagai tempat ibadah bagi umat Konghucu dan Buddha, Klenteng Gondomanan juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya, terutama menjelang perayaan Imlek. Tradisi tahunan seperti penyucian patung dewa-dewi atau “kimsin” dilakukan sebagai simbol pembersihan diri menyambut tahun baru. Menariknya, kegiatan persiapan Imlek di klenteng ini melibatkan relawan dari berbagai latar belakang agama, tak hanya dari umat konghucu dan buddha saja. Hal ini menunjukkan kerukunan antarumat beragama di Yogyakarta . Dengan nilai sejarah, arsitektur khas, dan peran sosialnya, Klenteng Gondomanan menjadi opsi destinasi budaya menarik di Yogyakarta.
Pasar Ngasem
Pasar Ngasem, yang berjarak sejauh 7,2 km dari GRAMM Hotel by Ambarrukmo dan terletak di Jalan Polowijan No. 11, Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, merupakan salah satu pasar tertua di kota ini. Didirikan pada tahun 1809, pasar ini awalnya dikenal sebagai pusat penjualan hewan peliharaan, khususnya burung. Seiring waktu, Pasar Ngasem bertransformasi menjadi destinasi kuliner yang menawarkan beragam hidangan tradisional khas Yogyakarta. Lokasinya yang strategis, dekat dengan Keraton Yogyakarta dan Taman Sari, menjadikannya tempat yang mudah dijangkau oleh wisatawan yang ingin merasakan suasana pasar tradisional yang autentik
Di Pasar Ngasem, pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner tradisional yang menggugah selera. Beberapa di antaranya adalah Jenang Gempol, bubur sumsum manis dengan kuah santan; Apem Beras Bu Wanti, kue apem yang dimasak dengan tungku arang; dan Carabikang Bu Kristi, kue berwarna-warni yang mekar merekah. Selain itu, ada juga Bubur Krecek Yu Ngademi, Brongkos Bu Rini, dan Wedang Sendang Ayu Bu Marsui yang menjadi favorit pengunjung. Pasar ini buka sejak pagi hari, sekitar pukul 05.00 hingga 16.00 WIB, dan menjadi semakin ramai pada akhir pekan serta hari libur nasional. Jika anda tertarik untuk mencicipi makanan tradisional, maka Pasar Ngasem adalah salah satu wisata yang wajib anda kunjungi.
Kraton Ngayogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah istana resmi Kesultanan Yogyakarta yang juga berfungsi sebagai pusat budaya dan simbol keberlanjutan tradisi Jawa. Terletak di jantung kota Yogyakarta, sejauh 6,4 km dari GRAMM Hotel by Ambarrukmo, keraton ini dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, tak lama setelah Perjanjian Giyanti membagi wilayah Mataram menjadi dua: Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Dengan gaya arsitektur yang penuh sumbu filosofis, Keraton Ngayogyakarta menawarkan pengalaman yang penuh akan kebudayaan bagi pengunjung yang hadir.
Tak hanya di Keraton saja, kompleks sekitar Keraton juga memiliki nilai – nilai filosofis, seperti nilai filosofis Catur Gatra Tunggal yang mengatur tata kota untuk kehidupan masyarakat yang harmonis. Catur Gatra Tunggal mengatur tata kota agar dapat menyeimbangkan aspek pemerintahan, kegiatan sosial, peribadatan dan pusat perekonomian. Maka dari itu, anda dapat mengunjungi destinasi wisata lain di sekitar Keraton seperti Alun – Alun Kidul dan Utara, Masjid Gedhe Kauman dan Pasar Gedhe. Hal ini menjadikan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo di Yogyakarta adalah destinasi budaya yang menyajikan pengalaman menarik bagi para pengunjung yang ingin memahami kekayaan sejarah dan tradisi Jawa. Museum Sonobudoyo berjarak sejauh 6,2 km dari GRAMM by Ambarrukmo yang terletak di Jalan Pangurakan No. 6, Ngupasan, Gondomanan, museum ini memiliki dua unit: Unit I di pusat kota dan Unit II di kawasan Kotabaru. Didirikan pada tahun 1935 oleh Java Instituut, museum ini menempati bangunan bergaya arsitektur khas jawa. Dengan lebih dari 65.000 koleksi, Museum Sonobudoyo merupakan museum dengan koleksi terlengkap kedua di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta.
Koleksi museum menampilkan berbagai aspek budaya, seperti keris dari berbagai daerah di Nusantara, wayang kulit, gamelan, topeng tradisional, dan manuskrip kuno seperti Babad Tanah Jawa dan Babad Diponegoro . Museum ini juga menawarkan berbagai kegiatan interaktif, termasuk pertunjukan wayang kulit, lokakarya membatik, dan pengalaman jemparingan (panahan tradisional) melalui teknologi virtual reality . Dengan fasilitas pemandu wisata yang berpengetahuan luas dan layanan yang ramah, Museum Sonobudoyo menjadi tempat yang ideal untuk mengeksplorasi dan memahami warisan budaya Indonesia.
Taman Sari Water Castle
Taman Sari, atau dikenal juga dengan nama Water Castle, adalah kompleks bekas taman kerajaan Kesultanan Yogyakarta yang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, berjarak sejauh 7,4 km dari GRAMM Hotel by Ambarrukmo, Taman Sari dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan, meditasi, sekaligus tempat pemandian keluarga kerajaan. Arsitekturnya memadukan gaya Jawa, Portugis, dan Belanda, dengan kolam pemandian, lorong bawah tanah, serta bangunan – bangunan berornamen khas yang masih bisa dinikmati hingga saat ini.
Biasanya Wisatawan akan datang untuk menjelajahi bangunan bersejarah, mengambil foto di spot-spot yang estetik, hingga mendengarkan kisah-kisah menarik dari pemandu lokal tentang kehidupan di masa kesultanan. Selain bangunan utamanya, kawasan sekitar Taman Sari juga menawarkan suasana kampung seni yang hidup, seperti Kampung Taman, yang dipenuhi mural dan kerajinan tangan. Tempat ini memberikan pengalaman yang memadukan sejarah, arsitektur, dan kehidupan masyarakat lokal menjadi satu.
Dengan kekayaan budaya dan sejarah yang begitu lekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya perspektif. Mulai dari peninggalan kerajaan, situs keagamaan, hingga kampung seni yang hidup, semua berpadu menciptakan suasana yang hangat dan autentik. Jika Anda berencana menjelajahi sisi historis dan budaya kota ini, GRAMM Hotel by Ambarrukmo merupakan pilihan akomodasi yang tepat. Berlokasi strategis dan dekat dengan berbagai destinasi wisata yang telah disebutkan, hotel ini menghadirkan kenyamanan sekaligus kemudahan akses, menjadikan momen liburan Anda di Yogyakarta semakin bermakna dan tak terlupakan.
Untuk informasi lebih lanjut, Cek website resmi kami atau hubungi 0811 285 0088