Paskah merupakan salah satu hari raya paling penting dalam tradisi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Hari raya ini bertujuan untuk memperingati Hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, tiga hari setelah penyaliban-Nya. Peristiwa ini diyakini sebagai inti dari iman Kristen karena menjadi lambang kemenangan atas dosa dan kematian. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, tradisi Paskah identik dengan Telur, melambangkan anak ayam yang baru saja menetas dari cangkangnya, memiliki sisi filosofis yaitu awal kehidupan yang baru. Lalu, bagaimana dengan Tradisi Paskah di negara lain?
Italia – Settimana Santa (Pekan Suci)
Di negara yang terkenal akan pasta dan ragam kuliner yang sudah dikenal baik oleh dunia, hari raya Paskah dirayakan selama 7 hari dengan berbagai cara. Di provinsi Sardinia, Desa Castelsardo, umat kristiani merayakan paskah dengan cara yang berbeda. umat gereja akan menghadiri ritual yang disebut dengan Lunissanti. Ritual ini dimulai saat fajar dan berlangsung sepanjang malam, dimana umat gereja akan menggunakan jubah, ikat pinggang kulit dan kerudung. Mereka akan melakukan misa hingga matahari terbit, dan setelah misa itu berakhir, maka mereka akan melakukan prosesi suci dan khidmat untuk merayakan Paskah.
Sementara itu, di Kota Iglesias, perayaan Paskah dimulai dengan ritual yang dilakukan pada Martedì Santo (Selasa Suci) dengan prosesi yang bernama “The mysteries”, dimana 7 patung yang mewakili berbagai momen yang dialami oleh Kristus akan diarak di jalan – jalan kota. Sebuah kursi kecil yang dihiasi dengan bunga dan ranting zaitun yang melambangkan Taman Getsemani diikuti oleh Kristus yang dipenjara, Kristus yang dicambuk, Kristus yang dimahkotai duri, Kristus yang berjalan menuju Kalvari, Kristus yang disalibkan, dan diakhiri dengan patung Madonna Addolorata (Bunda Maria Berdukacita).
Jerman – Ostefeuer (Api Unggung Paskah)
Jerman memiliki tradisi yang mirip dengan negara Skandinavia, Belanda dan Austria. Osterfeuer atau api unggun paskah, menjadi tradisi yang dinikmati oleh masyarakat di negara Bratwurst tersebut. Perayaan ini memiliki makna seperti api paskah yang digunakan untuk menyalakan lilin – lilin paskah, yang dimana, api ini menjadi makna simbolis dari Kebangkitan yang menerangi kegelapan setelah kematian Yesus pada hari Jumat Agung ( dalam bahasa jerman, Karfreitag). Namun, perayaan ini sudah seperti menjadi sebuah karnaval bagi orang – orang jerman, dimana mereka akan mengadakan Volkfest (semacam pesta rakyat) pada ritual Osterfeuer yang akan dilakukan pada malam minggu, sebelum minggu paskah.
Prancis – Les Cloches Volantes (Lonceng – Lonceng Yang Terbang)
Legenda lonceng – lonceng yang terbang merupakan legenda yang umum diceritakan kepada anak – anak prancis sejak abad 12 lalu. Legenda ini mengatakan bahwa pada hari Kamis Putih, lonceng – lonceng gereja akan beterbangan kembali ke Roma, Italia. Hal ini disebabkan karena, menurut masyarakat pada zaman itu, semua lonceng yang ada di kota – kota prancis berasal dari Italia.
Lonceng – lonceng itu akan terbang kembali ke Italia untuk diberikan berkat oleh Paus. Maka dari itu, satu hari sebelum paskah, di seluruh gereja di Prancis, tidak akan terdengar suara lonceng. Lalu, ketika pagi hari pada minggu paskah, ketika lonceng pertama kali dibunyikan, bunyi tersebut menandakan bahwa lonceng – lonceng sudah kembali ke gereja masing – masing dan akan memberikan “oleh – oleh” dari Roma untuk anak – anak seperti coklat, permen dan makanan manis lainnya.
Tradisi Paskah di Indonesia
Dalam tradisi paskah yang ada di indonesia, pada umumnya, umat gereja akan menjalaninya dengan budaya yang kurang-lebih mirip. Hanya saja beberapa daerah memiliki perbedaan dengan cara menampilkannya, ada yang menampilkannya dengan prosesi yang lebih dramatis yaitu melalui pertunjukan teatrikal.
Namun, di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, tradisi Paskah yang dilakukan memiliki perbedaan yang signifikan. Semana Santa (Pekan Suci) merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat gereja di Larantuka. Tradisi ini sudah menjadi tradisi turun temurun selama 500 tahun, sejak koloni bangsa portugis membawa pengaruh besar pada persebaran agama Katolik di wilayah NTT. Perbedaan yang signifikan terletak pada hari Jumat Agung, yang dimana, prosesi perayaannya akan terbagi menjadi dua, yaitu prosesi darat dan prosesi laut.
Prosesi laut akan dilakukan pada pagi hari, dimana patung Tuan Meninu (Yesus pada saat kanak – kanak) akan diarak dari Kapel Pohon Sirih menggunakan perahu khusus yang merupakan armada dari para peziarah di Laut Larantuka. Prosesi laut dilakukan pada pagi hari. Sementara itu, pada sore hari, akan dilakukan prosesi darat. Umat gereja akan menggunakan pakaian serba hitam, membawa lilin dan berjalan kaki, mengarak patung Tuan Ma (Bunda Maria) dan Tuan Ana (Yesus Kristus) mengelilingi 7 kapel. Sepanjang prosesi ini, umat gereja akan melantunkan doa dan lagu – lagu rohani dalam bahasa portugis maupun bahasa daerah.
Bagi Anda yang ingin merayakan kehangatan Hari Paskah 2025 di Yogyakarta, GRAMM Hotel by Ambarrukmo menghadirkan acara spesial dengan tema keluarga yang penuh keceriaan dan kreativitas. Dalam rangka menyambut momen Paskah, hotel ini mengadakan “Easter Egg Decorating Event” yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 20 April 2025, bertempat di Lobby Area GRAMM Hotel.
Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan terbuka secara gratis bagi seluruh anak-anak yang sedang menginap atau berlibur di hotel. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak untuk mengekspresikan imajinasi mereka dengan menghias telur Paskah menggunakan berbagai bahan dan warna-warni cat yang telah disediakan.
Rayakanlah kebahagiaan paskah bersama keluarga anda di GRAMM Hotel by Ambarrukmo
Untuk info lebih lanjut, kunjungi Website resmi kami atau kontak nomor 0811 285 0088