Dialog Delapan Jiwa
Dialog Delapan Jiwa, pameran yang resmi dibuka pada 3 Juli 2025 oleh Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. Kehadiran beliau sekaligus menandai apresiasi Pemerintah Daerah terhadap upaya-upaya kolaboratif antara ruang publik, perhotelan, dan komunitas seni di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus didukung karena menjadi bagian dari ekosistem seni budaya yang hidup di Yogyakarta.

Delapan tahun bukan sekadar soal waktu bagi GRAMM HOTEL Yogyakarta. Lebih dari sebuah ruang inap, hotel ini hadir sebagai ruang hidup yang senantiasa merawat seni, budaya, dan gagasan. Sejak awal berdirinya, GRAMM HOTEL telah memposisikan diri sebagai ruang yang tidak hanya nyaman untuk bermalam, tetapi juga ruang yang mampu merangkul kreativitas dan menjadi rumah bagi berbagai ekspresi artistik.

Memasuki momen Sewindu perjalanannya, GRAMM HOTEL menghadirkan sebuah pameran seni rupa bertajuk Dialog Delapan Jiwa. Pameran ini menjadi bagian dari selebrasi delapan tahun perjalanan hotel sekaligus penghormatan terhadap dinamika seni rupa Yogyakarta yang tak pernah berhenti bergerak.
Secara resmi, pameran Dialog Delapan Jiwa dibuka pada 3 Juli 2025 oleh Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. Kehadiran beliau sekaligus menandai apresiasi Pemerintah Daerah terhadap upaya-upaya kolaboratif antara ruang publik, perhotelan, dan komunitas seni di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus didukung karena menjadi bagian dari ekosistem seni budaya yang hidup di Yogyakarta.
Malam pembukaan turut dimeriahkan dengan penampilan musik akustik dari Bryan Prasetyoadi, menghadirkan suasana hangat dan akrab di tengah interaksi para seniman, tamu undangan, serta pecinta seni yang hadir.

Berlokasi di area publik GRAMM HOTEL, pameran ini menampilkan karya-karya lukis dari delapan perupa Yogyakarta yang telah dikenal luas di jagat seni rupa kontemporer Indonesia, bahkan internasional. Mereka adalah Astuti Kusumo, Dyan Anggraini, Erica Hestu Wahyuni, Kartika Affandi, Lully Tutus, Nana Tedja, Retno Aris, dan Tico Tedja. Masing-masing menghadirkan karya dengan gaya, tema, serta pendekatan artistik yang beragam, menjadi representasi kekayaan perspektif seni rupa Yogyakarta saat ini.
Dialog Delapan Jiwa juga hadir di tengah momentum istimewa bagi dunia seni rupa Yogyakarta. Memasuki semester kedua 2025, geliat seni di kota ini begitu terasa. Istilah “Lebaran Seni” bahkan kerap dipakai oleh pelaku seni dan pengamat untuk menggambarkan betapa ramainya agenda pameran, festival, hingga pertunjukan seni yang berlangsung hampir tanpa jeda. Mulai dari galeri independen, ruang alternatif, hingga hotel dan ruang publik turut memeriahkan semangat kolektif ini.
Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat dinikmati mulai 3 Juli hingga 30 Agustus 2025. GRAMM HOTEL mengundang masyarakat, pecinta seni, hingga para tamu hotel untuk hadir dan merasakan atmosfer seni yang berpadu dengan nuansa modern Javanese hospitality di area publik hotel.
Selain pameran seni rupa, GRAMM HOTEL terus menghadirkan berbagai program kreatif lain yang dapat diikuti publik. Untuk informasi lebih lengkap mengenai event dan program terbaru, masyarakat dapat mengakses Instagram resmi @grammhotel atau melalui website www.grammhotel.com.